Langsung ke konten utama

Pokok - Pokok Teologis dalam Gulungan Kitab Puitis (Mazmur, Ayub dan Amsal)


KITAB MAZMUR
q  Puji-pujian dalam bentuk syair puisi sebagai bagian dari refleksi iman bangsa Israel atas perbuatan Tuhan yang agung dan besar.
q  Kitab Mazmur disusun sejak masa pemerintahan Daud hingga masa sesudah pembuangan.
q  Ada banyak hasil karangan pribadi dan juga karangan kelompok yang mewakili realita yang dialami oleh bangsa Israel.
q  Tulisan-tulisan Mazmur sangat sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca dalam berbagai konteks.
q  Kitab Mazmur mencerminkan relasi  Umat Israel dengan Allah, dengan sesama dan alam.
q  Pesan utama dari kitab Mazmur adalah moralitas yang benar yang sesuai dengan kehendak Allah.
q  Ada banyak pokok teologis dalam kitab Mazmur, sehingga setiap bagian dapat dikaji dengan tepat untuk mendapatkan pokok-pokok teologis yang benar.
Tema Pokok Teologis
-          Kedaulatan Allah atas seluruh ciptaanNya
-          Doa adalah komunikasi yang berkualitas dengan Allah
-          Allah sumber pertolongan, perlindungan khususnya bagi orang-orang yang lemah dan menderita
-          Allah adalah hakim yang adil
-          Ucapan syukur atas berkat Tuhan terutama atas naungan dan perlindungan Tuhan
-          Kepercayaan kepada Allah mendatangkan keselamatan
-          Allah adalah pemberi /sumber kemenangan
-          Berkat Tuhan bagi orang-orang taat
-          Allah adalah sumber hikmat yang menuntun manusia untuk membedakan hal yang baik dan yang jahat.
-          Allah berkuasa di atas segala raja di dunia
-          Setiap peristiwa hidup yang dialami manusia adalah sarana untuk mendekatkan manusia dengan Allah.
-          Ibadah yang sejati adalah komunikasi yang intim dengan Allah setiap saat dalam segala kondisi.
-          Kehendak Allah adalah jalan yang menuntun  kehidupan
-          Orang fasik akan menuai kebinasaan.
-          Kesetiaan Allah terhadap umatNya.
-          Allah berkuasa di atas kidung pujian sehingga setiap orang percaya dituntut untuk memuji Allah.
-          Terkadang Tuhan mendidik umatNya melalui hukuman.

KITAB AYUB
q  Drama Ayub adalah drama dari setiap orang beriman yang menderita tanpa diketahui penyebabnya.
q  Ayub percaya akan Allah yang adil dan mahakuasa. Ia menderita dan waktu ia memeriksa hati nuraninya (dalam kaitan dengan kasih dan keadilannya kepada sesama), ia mendapatkan bahwa ia tak bersalah.
q  Tugas teman-temannya : memunculkan perdebatan tradisional “Ayub menderita karena ia telah berbuat dosa”. 
q  Benarkah Allah itu adil
q  Penderitaan hidup dialami oleh semua orang dan semua bangsa dan bukan hanya diterima oleh orang-orang berdosa saja, orang-orang benar pun dapat menderita.
q   Allah berdaulat atas kehidupan manusia.
q  Allah sangat misterius
q  Di balik penderitaan ada berkat yang Tuhan sediakan.
q  Penderitaan adalah anugerah dan berkat
q  Ucapan syukur yang sejati lahir dari penderitaan.
q  Penderitaan merupakan misteri dan rahasia dari Allah.

KITAB AMSAL
q  Takut akan Tuhan adalah sumber hikmat
q  Allah kadang-kadang disebut : apakah yang ia kerjakan
q  Beberapa kebajikan : kasih, kerendahan hati, keadilan
q  Metode pendidikan : 10:13; 12:1; 19: 29
q  Perempuan bijaksana
q  Menggambarakan Sketsa moral : perzinahan, kemalasan, pemabuk


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Gereja Kristen Sumba dan Budaya

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sebagai warga gereja yang hidup di bumi Indonesia, khususnya Gereja Kristen Sumba yang hidup dan bertumbuh di Pulau Sumba, merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa kita hidup dalam masyarakat yang masih sangat kuat memelihara dan dipengaruhi oleh kebudayaan Sumba yang diwarisi dari generasi terdahulu. Sadar atau tidak sadar, ada banyak norma kebudayaan yang iktu mengatur dan membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat Sumba hingga sekarang ini. Hal ini tetap terjadi pada saat orang Sumba menerima dan menyatakan kesetiaan menjadi pengikut Kristus. Pengaruh kebudayaan   Sumba tempat dimana kita lahir dan bertumbuh tentu tidak bisa diabaikan, tetapi sebaliknya tetap mewarnai kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam sejarah perkembangan kekristenan di Sumba, dalam hal ini sejarah Gereja Kristen Sumba. Menyadari kenyataan tersebut diatas, maka Gereja Kristen Sumba yang lahir dan bertumbuh serta berkembang di Pulau Sum

PERISTIWA KELUARNYA BANGSA ISRAEL DARI TANAH MESIR (Makna Sosiologis-Teologis)

     Peristiwa Keluarnya Bangsa Israel dari Mesir. Keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah hal yang pokok dalam iman Perjanjian Lama. Peristiwa ini merupakan inti dalam iman orang Yahudi. Orang Yahudi selalu mengingat masa ketika Allah bertindak membebaskan leluhur mereka dari perbudakan di Mesir. Hal ini dapat dilihat pada keterangan yang sangat karakteristik bagi Allah dalam Perjanjian Lama berbunyi sebagai berikut: “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengeluarkan engkau dari tanah Mesir”. Allah seperti itulah yang diberitakan oleh para nabi. Nabi Amos mengatakan “Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir. Nabi Hosea memberitakan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir kupanggil anak-Ku.” Kalau ada anak bangsa Israel/Yahudi bertanya kepada ayahnya tentang makna perintah yang mengikat bangsa Mesir itu, sang ayahnya harus menjawabnya sebagai berikut: “Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi Tuhan membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.

KONSEP DASA TITAH DAN TABUT PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Dasa Titah dan Tabut merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam kehidupan Bangsa Israel. Dasa Titah merupakan daftar perintah agama dan moral yang ditulis dan diberikan kepada Israel melalui perantaraan Musa yang memiliki keistimewaan yang terkenal bagi Israel, dalam agama Yahudi dan Kristen sekarang ini, yang menjadi sebuah pedoman yang mengatur tingkah laku dan tabut merupakan tempat dimana Allah hadir dan menyertai bangsa Israel. Pemberian dasa titah dalam Keluaran 20:1-17 merupaakan tanda perjanjian yang ditawarkan kepada Israel dalam Keluaran 19:5 dan ketaatan akan perjanjian itu akan membuat Israel menjadi umat Allah. Jadi, Keluaran 17:1-17 mengemukakan tuntutan-tuntutan perjanjian dan perjanjian tersebut disahkan dalam upacara yang penuh khikmad sperti yang dikemukakan dalam Keluaran 24::3-8. Sedangkan tabut perjanjian merupakan sebuah tempat loh batu yang ditulisi loh batu. Tabut tersebut ditempatkan dalam Kemah Suci yang m